ANAKKU ADALAH HIDUPKU !


saya vina 27 th,seorang ibu rumah tangga dan memiliki seorang putra (5th) dan seorang putri (4bln). Beberapa hari yang lalu saat saya ke salah satu bank swasta terkenal di indonesia saya ajak putri saya,

saat duduk mengantri tiba2 ibu2 setengah baya disebelah saya dengan ramahnya tersenyum dan menanyakan tentang putri saya.Beliau menanyakan anak ke berapa,berapa usia putri saya,dan blaa..blaa...blaa.Dan beliau tiba2 saja bertanya "tidak pakai suster bu...?".dengan tersenyum saya jawab "oh..tidak bu..." kemudian beliau bertanya lagi "lho kenapa..?jaman sekarang kan pada pake suster,apalagi ibu masih muda,enggak kerja emangnya...?"

kemudian saya jawab " tidak bu,karena saya pikir..masa kecil anak kita nggk datang dua kali,mungkin paling lama anak saya 'mau' sama saya cuma sampai 5 th,masa mereka mau saya kasih ke orang...kan sayang..."

Beliau tersenyum dan mengatakan "BAguuus.."... Saya masih sambil asyik menenangkan putri saya yang sudah mulai bisa meraih apa saja di hadapannya...semuanya mau diraihnya dan dimasukan ke mulutnya..... Kemudian ibu tersebut bertanya lagi "Nggak pake stroller bu..?biar nggak repot ngegendong begitu "... saya tersenyum..." tidak bu.....anak mau kita gendong paling lama sampai usia 1 th...setelah bisa berjalan jarang mau digendong...jadi mumpung masih mau digendong ya saya gendong.."

Mungkin saya yang kurang modern atau terlalu kuno,dari anak saya yang pertama memang saya tidak memakai jasa baby sitter,karena sejak saya hamil anak pertama oleh suami saya diharuskan resign sebagai staff di salah satu pabrik elektronik ternama.

Jadilah saya seorang ibu rumah tangga yang cuma taunya tukang sayur,dapur sama kasur...hehehee. Saya juga dari dulu gak menggunakan stroller,,mumpung anak masih mau saya gendong akan saya gendong,Karena dari pengalaman,anak saya yang pertama di usianya yg 5 th,sangat susah sekali untuk mau sekedar di peluk,apalagi dicium...Dia seolah sudah memiliki dunianya sendiri,kebetulan anak saya yang besar sudah TK,jadi di rumah lebih sering mewarnai,belajar membaca dan menulis.

Saya hanya ingin merawat dan membesarkan anak2 saya dengan "tangan" saya sendiri,seperti dulu ibu saya merawat saya,,Saya sudah "kalah" banyak hal dari ibu2 jaman dulu,,

sekarang menimba aair sudah ada pompa air,tidak perlu takut pagi2 bau ompol karena sudah ada pampers,tidak khawatir cucian menumpuk karena ada mesin cuci..Lalu apakah untuk urusan menggendong anak saja akan saya serahkan ke sebuah "kereta"...? tidak.....

saya yakin apa yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya tidak ada yang sia-sia...Saya ingin ada kasih sayang saya di setiap desahan nafas anak saya...ada doa-doa saya disetiap denyut nadi anak saya,,,saya ingin anak saya 'mengenal' saya sedari bayi hingga ia dewasa nanti.....

Sebagai seorang ibu,anak adalah segalanya,anak adalah kebanggaan,Semoga kita yang telah dipercaya oleh Alloh untuk merawat anak bisa menjadi orang tua yang patut di contoh oleh anak2 kita.

Semoga kita dikaruniakan anak-anak yang sholeh dan sholehah,yang ahli ilmu kebaikan dan ahli ibadah kepada Alloh,yang mempunyai rasa malu sebagai benteng agar tak terjerumus dalam kenistaan,anak yang membanggakan orang tua,yang bisa menjadi pelita di dunia...hingga akhirat... Aaamiin..

Selamat malam sahabat semua...yuk bisikkan doa2 ditelinga anak2 kita.....sambil kita menikmatii wajah malaikat kecil kita yang halus,bersih dan tanpa dosa.....

"jadilah anak yang sholeh/sholehah ya nak,yang pemalu,yang rajin mengaji,rajin sekolah...mama sayang kamu....emmuah..."

Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua


Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya :

Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.

Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.

Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”

“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”

“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”

“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”

“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”

Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,

“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”

Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.

Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.

Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),

“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. …rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT…. SAKIT… SAKIT rasanya.”

Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”

Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”

Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”

“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”

Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”

Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”

Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”

Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”

Sahabat Hikmah…

Maha benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
“Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)

“Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka:

1. orang yang berpuasa sampai dia berbuka,
2. seorang penguasa yang adil, dan
3. doa orang yang teraniaya.

Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, ‘Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi)

Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa :

Bila kita seorang anak :
* Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanau wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
* Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
Bila kita sebagai orang tua:
* Berhati-hatilah pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan kita dan ucapan kita akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
* Doa orang tua adalah makbul, bila kita marah kepada Anak, berdoalah untuk kebaikan anak-anak kita, maafkanlah mereka.

Semoga bermanfaat dan bisa mengambil HIKMAHNYA..

Peristiwa hebat saat kelahiran RASULULLAH SAW


Rasulullah saw telah dilahirkan pada hari Senin. Pada hari kelahiran Beliau, telah timbul 7 Mu'jizat. Yaitu :

1. Setiap wanita yang mengandung, akan merasakan susah payah dari kandungannya itu, sedangkan ibunda Rasulullah saw sama sekali tidak merasakan hal tersebut.

2. Tiap-tiap wanita yang akan melahirkan merasakan rasa sakit (makhoodl), dan itu tidak dirasakan oleh ibunda Rasulullah saw sama sekali.

3. Setelah Rasulullah saw dipisahkan dari Ibunya sehabis di lahirkan, maka Beliau langsung sujud kehadirat Allah Ta'ala, seraya mengatakan; "Ummatku, ummatku!"

4. Rasulullah saw lahir dalam keadaan sudah dikhitan.

5. Setan-setan dilarang naik ke langit, ketika Rasulullah saw dilahirkan. Padahal sebelumnya setan-setan itu dapat naik turun ke langit untuk mendengarkan percakapan-percakapan yang dilakukan para malaikat.

Ketika mereka dilarang naik ke langit, maka mereka berkumpul pada Iblis alaihilla'nah (raja setan), mereka berkata;
"Dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah di larang untuk naik"
Iblis menjawab;
"Menyebarlah kalian di muka bumi, dari barat sampai timur, dan perhatikan dengan seksama apa yang sebenarnya telah terjadi!"

Mereka lalu menyebar. Setelah mengeliling bumi dari timur ke barat, sampailah mereka ke kota Mekah. Disana tampak oleh mereka Nabi kita sedang dikelilingi para malaikat, dan memancar cahaya dari dirinya hingga mencuat ke langit, sedangkan para malaikat-malaikat itu saling memberi ucapan selamat satu dengan yang lain.

Kemudian setan-setan itu kembali menghadap Iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu.
Maka Iblis pun berteriak dengan suara yang sangat keras;
"Aaaaah, telah keluar “ayatul 'alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan umatnya!!"

Apabila setan-setan itu tidak mendapatkan suatu upaya untuk naik ke langit, karena langit itu sebagai tempat memandang bagi orang-orang beriman, betapa pula ia akan mendapatkan jalan memasuki hati, yang menjadi tempat pandangan Allah?!

Ka'bul Akhbar ra berkata; "Saya telah melihat di dalam Taurat bahwa Allah Ta'ala telah mengabarkan kepada Kaum Musa tentang saat keluarnya Muhammad saw;
“Sesungguhnya bintang tetap yang telah kamu ketahui itu, bila ia bergerak dari tempatnya menandakan bahwa Rasulullah saw telah keluar”
Ketika Rasulullah saw lahir, bintang itu pun bergerak dan pindah dari dari tempat asalnya. Maka orang-orang Yahudi itu semuanya mengetahui bahwa Rasul yang di beritakan Allah itu telah lahir ke dunia, namun mereka merahasiakan di sebabkan kedengkian mereka juga.

Allah juga telah mengabarkan kepada kaum Isa as di dalam kitab Injil:
“Bahwasanya apabila pohon kurma kering mengeluarkan daun-daunan, maka itu menandakan keluarnya Rasulullah ke dunia”
Ketika Rasulullah saw lahir, pohon kurma yang kering dan layu menjadi segar, berdaun dan berbuah. Melihat hal itu, orang-orang Nasrani itu pun mengetahui bahwa Rasul yang di janjikan Allah di dalam kitab Injil itu telah lahir ke dunia. Tetapi hal itu mereka rahasiakan, di sebabkan kedengkian mereka juga.

Di dalam kitab Zabur pun Allah mengabarkan;
“Apa bila mata air yang telah mereka kenal mengeluarkan air, maka tandanya Rasul yang dijanjikan kepada mereka itu telah muncul ke muka bumi”
Tepat ketika Rasulullah saw di lahirkan, mata air itu mengeluarkan air yang berlimpah. Mereka pun mengetahui akan hal itu, namun kedengkian mereka, berita itu mereka rahasiakan pula

6. Halimah, yaitu ibu susu Rasulullah saw, sebelum ia menyusukan Rasulullah saw salah satu susunya tidak mengeluarkan air susu, lalu tatkala ia menetekkan susunya ke mulut Rasulullah saw, ketika itu juga keluar air susunya dengan deras.

7. Ketika Rasulullah saw di lahirkan, terdengar suara tanpa rupa dari sudut-sudut Ka'bah;

Dari sudut pertama terdengar suara;
“Telah datang kebenaran (Islam) dan kebatilan (kekufuran) tidak akan kembali lagi.”
Dari sudut kedua terdengar suara;
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyanyang terhadap orang-orang Mu'min”
Dari sudut ketiga terdengar ucapan;
“Telah datang kepadamu cahaya (Nabi) dari Allah, dan kitab (Al-Qur'an) yang menerangkan”
Dari sudut keempat terdengar ucapan;
“Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izinNya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi”

Subhanallah.....

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW. 
Amin.


Ahli kubur menangis karena pernah tidak wudhu saat shalat subuh



Siksa kubur itu memang benar adanya, tak diragukan lagi. Dan salah satunya adalah yang diceritakan oleh Imam Ghazali ketika dia sedang bermimpi. Kala itu ia sedang melihat seorang pemuda yang disiksa dan dihadang srigala.

Inilah Kisahnya :

Setelah selesai berdakwah di beberapa tempat, Imam Ghazali tiba di rumahnya tengah malam. Ia nampaknya sangat senang sekali karena banyak orang yang tertarik dengan ajaran Agama Islam. "Alhamdulillah...mudah-mudahan dakwahku membuat orang banyak tertarik," kata Imam Ghazali setibanya di rumah.

Beberapa saat kemudian, sebelum tidur, Imam Ghazali mengambil air wudhu untuk mengerjakan shalat Tahajud. Usai shalat, ia berzikir sebagaimana biasa ia kerjakan.

Selepas zikir, sebenarnya ia ingin membaca Al Qur'an, namun tiba-tiba dia merasakan kantuk yang sangat luar biasa. Akhirnya ia tertidur di mushola.

Tak lama kemudian, dia bermimpi yang cukup mengejutkan.
"Astaghfirullah ... kenapa aku bermimpi seperti itu?" gumannya dalam hati.

Setelah mimpinya berakhir, ia bangun dari tidurnya. Lalu Imam Ghazali melakukan shalat malam lagi hingga menjelang shalat subuh.

Setelah shalat subuh berjamaah, sebagaimana biasanya, Imam Ghazali memberikan fatwa kepada jamaah subuhnya. Setelah memberikan salam, Imam Ghazali menghentikan pembicaraannya.

Bermimpi Aneh dan Mengejutkan ..

Kemudian Imam Ghazali berkata kepada para jamaahnya,
"Tadi malam aku baru saja bermimpi yang cukup mengejutkan. Baru kali ini aku mimpi seperti itu," ujarnya kepada para jamaahnya.

"Segera saja utarakan kepada kami, aku yakin mimpi itu pasti sangat menarik bagi kita semua," kata salah satu jamaahnya.

Setelah mendengarkan dari salah satu jamaah itu, Imam Ghazali mengatakan, dalam mimpi itu ada kejadian yang cukup aneh. Menurut Imam Ghazali, ia bermimpi melihat sebuah kuburan yang terbelah. Lalu keluarlah beberapa orang yan telah mati. Di antara mayat-mayat itu ada seorang pemuda yang disiksa dengan berbagai jenis siksaan.

"Aku kasihan sekali dengan dia, meski dia bukan keluargaku. Karena itulah aku mendekatinya," kata Imam Ghazali.

Kemudian dalam mimpinya Imam Ghazali mendekati pemuda itu. Setelah dekat, Imam Ghazali memberi salam. Usai salam dari Imam Ghazali dijawab, maka ia bertanya dengan nada pelan,

"Hai anak muda penghuni kubur, ada apa denganmu? Mengapa engkau disiksa, sementara temanmu tidak?" tanta Imam Ghazali.

Ahli Kubur Menangis ..

Pertanyaan dari Imam Ghazali membuat anak muda itu menangis. Kemudian pemuda ahli kubur itu menjawab dengan nada pelan juga.

"Hai Imam Ghazali. Demi Allah, bantulah keterasinganku. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar bagiku dari siksa ini melaluimu, Siksaan yang sangat pedih ini."

Setelah berbicara demikian, pemuda itu menangis sesenggukan. Lalu Imam Ghazali bertanya lagi,

"Coba kamu ceritakan. Aku ingin mengetahuinya."

Mendapat pertanyaan dari Imam Ghazali, pemuda itu menghentikan tangisnya. kemudian mulailah ia menceritakan apa yang terjadi. Ia berkata bahwa ketika ia masih hidup, pernah meninggalkan wudhu ketika akan melaksanakan shalat.

"Aku pernah tidak wudhu ketika akan shalat subuh, karena aku takut kedinginan," kata pemuda itu.

Mendengar cerita dari pemuda itu, Imam Ghazali sedih sekali, karena itulah ia bertanya,

"Apa hubungannya antara siksaan yang kamu terima yang begitu dahsyat dengan kamu tidak berwudhu ketika shalat subuh?"

Pemuda itu menjelaskan dengan terbata-bata sambil menangis,
"Akibat aku tidak wudhu itulah aku disiksa dan dalam kuburku ini aku dihadang oleh serigala yang menakutkan sekali. Keadaanku semakin bertambah buruk."

Begitulah beritanya kawan.

Seorang muslim yang shalat tanpa wudhu sekali saja sudah sangat dahsyat siksaannya, apalagi yang tidak shalat...
Mari kita berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat
.

Subhanallah.....

Cara agar hidup berubah lebih baik dengan cara HALAL !



Ada 2 syarat jika anda sekalian ingin merubah nasib anda di muka bumi ini dan mulia di mata Allah SWT:

1. Shalat tepat waktu.
2. Berinfak dan bersedekahlah dalam keadaan lapang maupun sempit dengan ikhlas.

Kedua syarat tersebut dilakukan dengan semata-mata untuk mendapat ridha Allah SWT.

sebagai kisah nyata Ustad Yusuf Mansur.


Di suatu perjalanan dari Sukabumi menuju Jakarta, 3 bulan yang lalu, sebelum bulan Ramadhan.

Saat tertidur di perjalanan, terbangunlah ustad Yusuf Mansur (dibangunkan Allah SWT) dengan rasa ingin pipis. Tidak jauh di depan ada sebuah SPBU, diputuskanlah untuk buang air kecil di SPBU tersebut.

Setelah mobil diparkir dan turun dari mobil, terlihat berlari tergopoh-gopoh seorang satpam SPBU menghampirinya.

“Assalammualaikum pak ustad”, salam si satpam.

“Waalaikumsalam”, ustad menjawab.

“Begini pak ustad saya ingin cerita alias ngobrol-ngobrol dengan pak ustad”, sambar si satpam. “Oh ya pak nanti ya setelah saya buang air kecil, tunggu dulu aja di sini sebentar”, kata ustad Yusuf Mansur sembari dia berjalan menuju toilet. Akan tetapi, si satpam bukannya menunggu malahan dia mengikuti di belakang ustad, si ustad pun mengulangi perkataannya.

“Pak tunggu aja sebentar ga lama ko.”

Si satpam pun nyengir sembari berkata, “saya mau shalat Ashar dulu pak”. Ustad melihat jam tangannya yang menunjuk jam 16.55.

“Baru mau shalat Ashar? Ya sudah cepat waktu Ashar bentar lagi habis”. “Ya pak, waktu tugas saya baru selesai jadi baru sempat shalat”, jawab si satpam.

Di dalam toilet setelah selesai buang air kecil ustad Yusuf merenenung, “Tadi tertidur terus kebangun karena pingin pipis, pas ada SPBU, terus mampir, terus ketemu si satpam. Pasti Allah SWT sudah menjodohkan saya dengan si satpam itu tadi. Ya sudah akan saya dengar dia mau cerita apa.”

Ustad Yusuf Mansur diajak ngobrol di kantin SPBU.

“Begini pak ustad saya udah bosen kerja di sini, saya ga betah”, kata si satpam.

“Lho ga betah? Udah berapa lama kerja di sini?”, tanya Ustad.

“Udah 7 tahun pak”, jawab si satpam.

“Nah itu betah namanya, kerja udah 7 tahun”, kata ustad lagi.
“Bukan gitu pak, habis ga ada kerjaan lain pak.”

“Terus kenapa bisa ga betah?”

“Gajinya kecil pak ustad.”

“Emang berapa gaji?”

“Gaji perbulan saya 1,7 juta.”

“Alhamdulillah, segitu kurang pak? Bapak udah punya istri dan anak? Pasti ada yang salah dengan bapak”, sambar ustad Yusuf Mansur.

Si satpam pun nyengir kuda, “hehe, saya ambil motor pak dan saya punya istri dan seorang anak.”

“Ya benar tebakan saya, memang uang cicilannya berapa per bulan?”

“925.000 per bulan pak”. (Pantes aja gaji ga cukup, itu namanya besar pasak dari pada tiang)

“Saya ingin hidup saya berubah pak ustad ga gini-gini aja”, lanjut si satpam.

“Ada 2 syarat kalau Anda ingin berubah. Yang pertama benerin dulu tuh shalat bapak, bagaimana mau berubah kalau shalat aja telat. Shalatlah tepat pada waktunya, begitu suara adzan terdengar, maka berhentilah dari semua aktivitas, bergegas ambil wudhu dan kerjakaan shalat.”

Shalat Ashar kurang lebih jam 15.00, tapi Anda mengerjakan pukul 17.00, berarti bapak telat 2 jam. Sehari 5 waktu shalat, 2 x 5 = 10 jam, sebulan 10 x 30 = 300 jam (12,5 hari), setahun 12,5 x 12 = 150 hari (5 bulan), masa kerja 7 x 5 = 35 bulan (3 tahun). Itu baru dikali waktu kerja bapak 7 tahun di SPBU, kalau dikali umur bapak sesudah masa baligh sampai sekarang? Udah habis waktu bapak sia-siakan, percepatan waktu bapak jelas kalah dengan teman-teman bapak, saudara-saudara bapak yang menunaikan ibadah shalat tepat pada waktunya. Yang lain udah naik pesawat, bapak masih naik sepeda aja. Yang lain udah hidup enak bapak masih gini-gini aja”, papar ustad Yusuf Mansur.

Sambil manthuk-manthuk si satpam bertanya lagi, “Syarat yang ke 2 apa pak ustad?”

“Yang ke 2 berinfak dan bersedekahlah kamu, sisihkanlah dari penghasilan bapak.”

Si satpam pun nyamber, “Oke pak saya mau benerin shalat saya, tapi untuk syarat yang ke 2 saya ga sanggup pak ustad, gimana mau infak dan sedekah? Penghasilan saya aja pas-pasan bahkan kurang pak ustad.”

Sambil geleng-geleng pak ustad berkata, “Semua makhluk yang ada di jagat raya ini sudah di atur rezekinya masing-masing oleh Allah SWT, hewan-hewan dan tumbuhan tak terkecuali. Jangankan orang yang bekerja, pengangguran aja sudah dibagi rezekinya, apalagi yang bekerja, saya mau nanya, mana ada sekarang pengangguran yang tidak makan sehari-harinya? Pasti makan, kalau ada yang tidak atau kurang makan, silakan datang ke rumah saya untuk makan. Namanya syarat berarti wajib, mau berubah nasibnya ga?

“Mau pak ustad, tapi berapa sedekahnya?”

“Sebulan gaji deh.”

“Sebulan gaji? Terus makan keluarga saya?”

“Gini aja bapak bilang ke atasan, bon dulu uang gaji bulan depan untuk infak dan sedekah”. Si satpam terbengong-bengong, pertentangan bathin sangatlah kuat antara ikhlas dan tidak, pecahlah itu perang baratayudha di dalam hatinya.

Dan akhirnya, sambil menghela nafas panjang si satpam berkata, “Baiklah pak ustad 2 syarat tadi akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, terima kasih pak ustad saya udah mengganggu waktu ustad.

“Alhamdulillah, ga apa-apa, lakukanlah syarat tadi dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT.”

Berpisahlah si satpam dengan ustad Yusuf Mansur.

Malam harinya si satpam gendu-gendu rasa dengan istrinya, apa-apa yang sudah di obrolin dengan ustad Yusuf Mansur. Alhamdulillah sang istri pun mendukung niatan dari suaminya dengan penuh hati.
Kemudian, pagi harinya si satpam menghadap kepada komandannya,

“Ndan, saya mau ngebon uang gaji saya bulan depan, boleh ga ndan?”

“Boleh aja, tapi alasannya buat apa?” Tanya balik si komandan.
Si satpam pun terdiam, iya iya buat apa? Masa alasan ngebon untuk infak dan sedekah, kan ga lucu.

“Heh ditanya kok malah diam!” Komandan menyentak.

“Ya ndan kemarin saya ketemu ustad Yusuf Mansur, syarat untuk merubah nasib saya salah satunya bersedekah, jadi saya ngebon mau buat sedekah ndan”, jawabnya dengan lirih dan aga malu-malu.

Si komandannya ketawa…

“Hahaha masa kamu kasbon buat sedekah? Yang bener aja? Tapi oke lah, nanti saya tanya boz besar dulu, kan dia yang meng-ACC.”

Si komandan pun langsung bergegas menghadap boz untuk mengutarakan hajat si satpam anak buahnya.

“Pagi boz, gini salah satu satpam anak buah saya, mau ngebon uang gajinya bulan depan, di ACC ga boz?”

“Buat apaan?”

“Katanya sih mau di gunakan untuk sedekah boz.”

“Mau buat sedekah?” Sambil mantuk-mantuk dan cengar-cengir si boz menyambar lagi,” aneh banget, ya sudah, bilang sama dia boleh, akan saya kasih dia bon gaji bulan depan, suruh ke sini dia.”
Si satpam masuk ruangan boz nya.

“Katanya kamu mau kasbon gaji bulan depan dan uangnya mau buat sedekah?”

“Iya boz, saya mau merubah nasib.”

“Merubah gimana?”

Si satpam pun menjelaskan ke boz nya, kalau mau berubah nasib harus sedekah. Dan si boz pun percaya ga percaya.

Singkat cerita si satpam udah mendapatkan uangnya dan telah menghabiskannya untuk berinfak dan sedekah bagi saudara-saudara dan tetangganya yang kurang mampu.

Hari-hari pun berlalu, sampai tibalah di bulan yang baru. Alhamdulillah semua teman-temannya pada gajian, sendiri-sendiri ga gajian, karena bulan lalu udah di bon. Tapi hari demi hari berlalu, seorang teman satpamnya bertanya-tanya apakah si satpam itu tadi hidupnya serba kekurangan atau tidak, temannya pun melakukan survei, oh ternyata si satpam telah menjual motornya, pantes lempeng aja dia. Si boz pun terus bertanya-tanya sambil menunggu si satpam kenapa ga datang-datang lagi, lempeng amat tu bocah ya, merasa penasaran si boz pun memanggil si satpam untuk menghadapnya di kantin.

“Gimana mau ngebon lagi ga untuk bulan depan, kan uang bulan ini udah ga ada?” Tantang si boz.

“Alhamdulilah ga pak boz.”

Tiba-tiba temennya nyeletuk dari belakang, “dia abis jual motornya boz.”

“Oh abis jual motor, pantes ka ga ngebon lagi.”

“Ga boz, saya jual motor bukan buat saya atau keluarga saya makan boz, tetapi saya jual motor untuk menambahi sedekah saya!” Elak si satpam.
Tambah terbengong-bengong si boz dan penasaran,

“Gini boz saya ceritain, selepas saya bersedekah hari-hari terakhir di bulan lalu saya sempat terbesit di hati rasa was-was dan gundah. Mau makan apa saya dan keluarga saya bulan depan. Eh di awal bulan kemarin Alhamdulillah nama istri saya nyangkut di surat warisan keluarga di kampung, di situ tertera angka 17 juta untuk istri saya”.

Si boz pun nyamber lagi. “Lah kenapa kamu jual itu motor?”

“Saya malu sama ustad Yusuf Mansur, seandainya pada saat itu saya jual motor untuk sedekah pasti Allah SWT akan membalasnya dengan lebih besar lagi. Alhamdulillah sekarang saya dan istri punya warung sembako di rumah sebagai usaha sampingan, semoga dengan ini nasib saya sedikit-sedikit akan berubah menjadi baik dan lebih mulia di mata Allah SWT.”

“Aamiin.”

Semoga dari cerita nyata ini dapat memotivasi teman-teman, bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mencontoh si satpam tadi. Ada 2 syarat jika anda sekalian ingin merubah nasib anda di muka bumi ini dan mulia di mata Allah SWT:

1. Shalat tepat waktu.
2. Berinfak dan bersedekahlah dalam keadaan lapang maupun sempit dengan ikhlas.

Kedua syarat tersebut dilakukan dengan semata-mata untuk mendapat ridha Allah SWT.

JANGAN MENTERTAWAI ORANG LAIN !


Dalam suatu riwayat diceritakan, suatu ketika Ibn Mas’ud memanjat pohon ara sehingga tampak betisnya yang kecil (kerempeng). Maka tertawalah para sahabat yang melihatnya. Ibn Mas’ud adalah laki-laki yang ukuran tubuhnya sebesar burung pipit, kurus dan pendek, hingga tinggi badannya tidak berbeda dengan orang lain yang sedang duduk. Kedua betisnya kecil dan tidak berisi. Melihat tawa itu, Rasulullah segera bersabda, yang artinya,

”Apakah kamu menertawakan kecilnya betis Ibnu Mas’ud. Demi Allah yang diriku dalam kekuasaan-Nya, bahwa kedua betisnya itu timbangannya lebih berat daripada gunung Uhud.“ (HR Thayalisi dan Ahmad)

Saudaraku, sungguh Allah melarang memperolokkan orang lain. Sehingga tidak boleh seorang hamba mukmin yang mengenal Allah dan mengharapkan kebahagiaan kehidupan , memperolokkan orang lain. Sebab dalam hal ini ada unsur kesombongan yang tersembunyi dan penghinaan terhadap orang lain.

Hal itu menunjukkan kebodohan tentang neraca kebajikan di sisi Allah. Allah berfirman,

”Jangan ada sutu kaum memperolokkan kaum lainnya, sebab barangkali mereka yang diperolokkan itu lebih baik daripada yang memperolokkan, dan jangan pula perempuan memperolokkan perempuan lain, sebab barangkali mereka yang diperolokkan itu lebih baik daripada mereka yang memperolokkan.”

Yang dinamakan baik dalam pandangan allah, ialah iman, ikhlas dan mengadakan kontak yang baik dengan Allah. Bukan dinilai dari rupa, badan, pangkat dan kekayaan.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya,

”Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan kekayaan kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.“ (HR Muslim)

JANGAN MEMBERI GELAR YANG BURUK

Dan umumnya yang bergandengan dengan tindakan memperolokkan itu adalah memberi gelar / panggilan yang tidak baik kepada orang lain. Termasuk dalam kegiatan mencela, adalah memberi beberapa gelar yang tidak baik , yaitu suatu panggilan yang tidak layak dan tidak menyenangkan. Dan mengandung unsur penghinaan dan celaan.

Tidak layak bagi kita untuk berbuat jahat kepada orang lain. Dengan memanggil kawan kita dengan gelar yang tidak menyenangkan bahkan menjengkelkan. Tindakan ini bisa menyebabkan timbulnya kebencian dan permusuhan sesame kawan serta hilangnya jiwa kesopanan dan perasaaan lebih tinggi dari orang lain.

Sungguh indah apa yang telah dicontohkan Rasulullah. Dimana ketika Rasulullah jika berbincang dengan para sahabatnya selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.

Saudaraku, pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan do’akan.

Bukankah ini sangat indah dan membahagiakan. Dan ingat jangan pernah kikir untuk berterima kasih.

SUBHANALLAH...

Salju Turun di Arab, Tanda Kiamat Sudah Dekat



Selama ratusan tahun, salju dikenal turun di seputar Amerika Utara, Eropa, dan sebagian Asia pada bulan Desember. Namun kini faktanya, salju bahkan turun di bumi Afrika Utara tepatnya di Mesir. Fenomena langka ini terjadi pada pekan lalu, Jumat 13 Desember 2013 tepatnya di Kairo, Ibukota Mesir. Salju itu turun setelah badai salju menghantam Israel dan juga Suriah. Sebelumnya, belum pernah dilaporkan bahwa hujan salju pernah turun di Mesir. Menurut kantor berita AFP, seorang staf pusat meteorologi Mesir yang bernama Ali Abdelazim melaporkan bahwa sudah lama sekali tidak ada salju di Mesir. Salju dilaporkan turun di negara tersebut sekitar 112 tahun yang lalu, namun ini juga belum merupakan prediksi pasti karena bisa jadi salju belum pernah turun di negeri tersebut.

Selain Kairo, salju juga dilaporkan turun di dataran tinggi Semenanjung Sinai dan Biara Santo Katharina di perbukitan. Sedangkan utara Mesir, salju juga menutupi seluruh kota Ras el-Bar dan Aleksandria. Sebelum diberitakan turun di Mesir, salju juga pernah turun di bumi Arab Saudi dan juga Afrika Selatan.

Imam Masjidil Haram Syeikh Su’ud Syuraim mengatakan, hal tersebut membuktikan bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar seorang Nabi dan Rasul yang menerima wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syaikh Syuraim menambahkan, salju merupakan komponen utama dalam pembentukan sungai dan tumbuhan. Berjatuhannya salju di Jazirah Arab membuktikan kebenaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda,

“Hari Kiamat baru akan datang setelah negeri Arab kembali menjadi padang yang hijau dan sungai-sungai.” (HR.Muslim)

Syeikh Syuraim juga menyebutkan bahwa baru-baru ini salju telah turun di daerah Tabuk. Hal itu mengingatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Muadz saat perang Tabuk,

“Kalau umurmu panjang, maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.”

Sumber Berita :

[Islammemo/Bersamadakwah]

http://international.okezone.com/read/2013/12/14/214/912438/setelah-100-tahun-salju-turun-di-mesir

Berita terkait : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/01/14/mgepyh-salju-turun-di-padang-pasir-arab-saudi

Subhanallah...

Ketika Ibu Cuci Muka Dengan Darah Nifas Putrinya




Sebuah kisah nyata yang membuat miris setiap pembaca dan pendengar dimana saja berada. Seorang wanita yang mulai tumbuh dewasa, akhirnya mendaftarkan diri menjadi seorang mahasiswa di salah satu kampus kota Malang. Sebagai orangtua, tentu saja berbahagia atas apa yang capai oleh putri tercintanya. Khususnya sang Ibu, selalu memberikan yang terbaik untuk putra-putrinya.

Sang Ibu-pun memulai memberikan pesan-pesan moral kepada putrinya agar senantiasa menjaga diri. Kewajiban orangtua adalah selalu memberikan bekal materi, nasehat dan do’a. Salah satu pesan seorang Ibu kepada putri tercintanya adalah, jangan keluar malam, belajar sungguh-sungguh, jangan berpacaran. Karena yang demikian itu sama dengan menyakiti dan melukai hati kedua orangtua, serta melanggar ajaran Rosulullah SAW.Mendengar petuah sang Ibu, mahasiswi itu manggut-manggut, sebagai bukti bakti seorang anak kepada kedua orangtua. Orangtua memang memiliki hak penuh atas anak-anaknya. Wajar, jika kemudian seorang Ibu berpesan demikian kepada putrinya, serta anak-anaknya semua.

Sebuah kisah menarik terkait dengan hak orangtua atas anaknya. Di jaman Rasulullah SAW, ada seorang pemuda mengadukan ayahnya kepada Nabi SAW.Karena si ayah mengambil telah harta milik anaknya itu. Rasulullah SAW lantas memerintahkan anak lelaki itu agar supaya memanggil ayahnya. Ketika berada di hadapan Rasulullah SAW, ditanyakanlah hal itu.

Kemudian Rosulullah SAW bertanya kepadanya :“Mengapa engkau mengambil harta anakmu,” ?.
Kemudian lelaki itu menjawab dengan agak kesal:“Tanyakan saja kepadanya, ya Rasulullah!. Kemudian orangtuanya sedikit memberikan penjelasan:’’Sebab, uang itu saya nafkahkan untuk saudara-saudaranya, paman-pamannya dan bibinya,”jawab orang tua itu.
Rasulullah SAW kemudian bertanya lagi:, “Ceritakanlah apa yang ada dalam hatimu dan tidak didengar oleh telingamu.”

Maka berceritalah si ayah ini.“Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda. Semua hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di malam hari, hatiku gundah dan gelisah lantaran sakit dan deritamu. Aku tak bisa tidur dan resah, bagaikan akulah yang sakit dan bukan kau yang menderita. Lalu air mataku berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar maut. Padahal aku tahu, ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa dan berhasil mencapai apa yang kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kekejaman. Seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang, kau tak mampu penuhi hak ayahmu. Kau perlakukan aku seperti tetangga jauhmu. Engkau selalu menyalahkan dan membentakku seolah-olah kebenaran selalu menempel di dirimu, seakan-akan kesejukan bagi orang-orang yang benar sudah dipasrahkan.”

Mendengar hal ini, maka Rasulullah SAW langsung memerintahkan kepada si anak, untuk memberikan hak orang tuanya. Hadis di atas menceritakan betapa besar pengorbanan orangtua, sehingga orangtua memiliki hak mutlak atas anak-anaknya. Seandainya, semua jiwa raga sang anak dikorbankan untuk anaknya, tidak akan cukup untuk membalas kebaikan dan pengorbanan seorang ayah dan ibu terhadap anaknya.

Masih terkait dengan perilaku mahasiswi terhadap ibunya. Ketika sudah menjadi mahasiswi, dimana kehidupan dunia kampus begitu panas dengan dunia percintaan dan pacaran. Lelaki dan wanita sudah biasa bersama-sama, walaupun belum menikah. Bahkan, berdua-duaan sampai malam larut tidak menjadi masalah, walaupun mereka tahu kalau hal itu dilarang agama dan juga melukai hati kedua orangtuanya.

Ketika di ingatkan orangtuanya, atau saudara-saudaranya mahasiswi itu selalu menjawab:’’aku tidak pacaran, aku cuma teman biasa…! Padahal semua orang tahu, kalau dirinya itu berpacaran dan telah menodai agama dan petuah orangtuanya.

Setiap hari, mahasiswi ini selalu menampakkan sikap yang tidak patuh kepada Ibunya. Padahal sang Ibu pontang panting mencari duit untuk biaya kuliah dan uang saku. Ratusan juta sudah dikeluarkan untuk mengantarkan putrinya meraih cita-citanya. Orang Jawa bilang;’’kepala di jadikan kaki, kaki dijadikan kepada demia masa depan anak-anaknya’’.

Tetapi, karena dunia kampus begitu keras dan panas dengan segala persaingan cinta. Maka, nasehat orangtua seringkali ditinggalkan, bahkan tidak pernah direken sama sekali. Sebab, cinta itu telah membutakan dirinya. Bahkan semakin hari hubungan dengan lawan jenisnya semakin akrab, sehingga nyaris membahayakan sebagai seorang wanita muslimah. Tidak ada cara lain bagi orangtuanya, kecuali segera menikahkan keduanya dari pada harus menderita setiap menyaksikan putri dan lelaki itu selalu berdua kemana-mana tanpa ikatan nikah.

Akhirnya, menikahlah kedua pasangan yang sedang dimabuk asmara itu. Setelah menikah, keduanya terlihat bahagia, karena kedua merasakan bahwa pasangannya adalah pilihan tuhan. Memang benar begitu. Tetapi, keduanya tidak merasa bahwa selama ini telah menyakiti hati kedua orangtua yang selama ini mengorbankan jiwa dan raga atas kelahirannya serta menyekolahkan dengan biaya yang cukup mahal.

Setahun kemudian, sang putri hamil. Ketika melahirkan, terjadi pendarahan yang begitu hebat. Berbagai cara telah dokter dilakukan untuk menyelamatkan putrinya. Ternyata darah tetap deras mengalir. Orangtua terus menerus beristighfar kepada Allah SWT memohonkan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan-kesalahan yang selama ini dilakukan oleh putrinya. Tetapi, darah itu tetap saja mengalir deras, seolah-olah tidak mau berhenti.

Sang Ibu yang selama ini sering dikecewakan oleh putrinya semasa menjadi mahasiswa, akhirnya melakukan cara aneh, unik, tergolong nekad. Karena cara ini tak lazim dilakukan. Betapa terkejut anak dan menantunya, darah yang mengalir di ambil dan membasuhkan ke mukanya berkali-kali. Sambil berlinang air mata, ibu it terus membasuhkan dara nifas sang putri ke mukanya. Dengan ijin Allah SWT, tiba-tiba darah nifas itu berhenti (mampet). Orangtua mau melakuan ini demi putrinya, sementara sang putri masih belum merasakan kalau dirinya telah melukai hati sang Ibu salama menjadi mahasiswi.

Lagi-lagi, keajaiban muncul. Keikhlasan dan ketulusan seorang Ibu di dalam mengorbankan dirinya tidak ada batasan. Adakah kalimat yang lebih indah dan pantas untuk diucapkan kepada orangtua? Ketulusan Ibu dan ayah mampu menggegerkan penduduk langit. Para malaikat pun mengucapkan amin, ketika ayah ibu berdoa untuk anak-anaknya. Kemudian, adakah pengorbanan anak yang lebih besar melebihi pengorbanan ayah bunda?

Semoga kisah ini menjadi pelajaran dan i’tibar bagi kita semua. 
Aamiin

Alasan Siswa-Siswa di Inggris Masuk Islam


Inilah Alasan Mereka........

Ada fenomena yang mengejutkan dari Sekolah-sekolahdi Inggris, baru-baru ini terdapat laporan yang menyebutkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang memeluk Islam, dan sebagian besar siswa di Inggris (serta siswa yang berasal dari negara lain seperti Brazil, Luksemburg, Panama dan Swedia) mengungkapkan “rahasia” mengapa mereka memeluk Islam.

Menurut Al-Jazerra. net, seorang siswa, Alexandra (12 tahun), yang memeluk Islam pada bulan Ramadhan lalu dan merupakan putri Lauren Booth, adik Istri mantan perdana menteri Inggris Tony Blair, mengatakan bahwa “Islam telah merubah hidup saya dan memberi saya kehormatan dan kerendahan hati, dan saya juga menjadi lebih menghormati diri sendiri setelah saya memutuskan untuk mengenakan Jilbab.”

Alexandra menambahkan,”saya beruntung setelah pindah ke sekolah menengah pada tahun ini, dimana manejmen Sekolah dan siswa lain memperlakukan saya dengan hormat, dan saya merasakan sangat senang setelah diberikan ruang khusus bagi saya untuk melaksanakan sholat.”

Bukan hanya Alexandra, George radev (14 tahun) juga menyatakan hal yang hampir sama. Awalnya siswa asal Swedia itu sangat senang mengambil gambar menara masjid, dan ia juga mengaku bahwa mengalami perasaan yang aneh saat mendengar azan. Hal itu mendorongnya untuk bertanya kepada teman sekolahnya Abdullah dan Tamer, dan mereka akhirnya membantu mencari penjelasan dan informasi lainnya melalui internet. Lalu ia menyampaikan kepada keluarganya bahwa ia ingin masuk Islam, keluarganya tidak keberatan dan menyuruhnya untuk mempelajari lagi keputusannya tersebut, dan akhirnya george memutuskan memeluk Islam bulan lalu di London.

Randev sampai saat ini masih bertanya-tanya,” mengapa hanya kontroversi bodoh tentang Islam yang memenuhi media kami?”

Begitu pula halnya dengan Sheila Rudd (15 tahun) yang berasal dari Eardenj selatan London. Ia mengatakan.”sesunggunya Islam adalah cinta sejati, ia bukanlah nafsu atau botol kaca (minuman keras) atau potongan candu (drugs) yang dijual dipasaran.”

Rudd juga menyatakan kebahagiaannya setelah memeluk Islam tahun lalu, ia melihat banyak orang di Inggris memeluk Islam,menurutnya propaganda Media gagal mencegah mereka untuk memeluk Islam.

Dalam konteks yang terkait, banyak pengamat di Inggris menunjukkan penurunan jumlah gereja-gereja tradisional di Inggris, dan “aturan” yahudi dan kristen serta prinsip hidup masyarakat Inggris dianggap menciptakan kekosongan spiritual yang hanya bisa ditutupi oleh ajaran Islam yang murni.

Menurut beberapa studi di Inggris yang menunjukkan bahwa jumlah muslim di Inggris selama 6 tahun terakhir bertambah sebesar 37% dan tercatat jumlah masjid mencapai 1500 masjid, sementara Institute Gatston Inggris menegaskan bahwa ratusan warga Inggris masuk Islam setiap bulannya.

9 TIPS CANTIK UNTUK WANITA MUSLIMAH


Ini dia tips cantik buat WANITA MUSLIMAH

1. Usap seluruh wajah dengan bedak merk Air Wudhu, niscaya akan bercahaya sepanjang waktu ..

2. Gunakan pemerah pipi dari kosmetik Mustika Rasa Malu agar senantiasa terjaga iman ..

3. Oleskan lipstik Kejujuran pada bibir, agar senantiasa manis dalam bertutur kata. Serta tambahkan lip-gloss Tutur Kata Lemah Lembut agar bibir terlihat indah bercahaya ..

4. Hiasi mata dengan maskara Ghadhul Bashar (menundukan pandangan) agar semakin lentik, bening, dan jernih ..

5. Pakailah sabun wangi Istighfar untuk menghilangkan kotoran badan berupa dosa dan kesalahan, hingga harum setia setiap saat..

6. Rawat rambut dengan shampo berupa Jilbab Islami untuk mencegah dan menghilangkan ketombe berupa pandangan laki-laki yang membahayakan ..

7. Hiasi tangan dengan gelang emas Tawadhu’ menengadahkan tangan beserah diri hanya kepada Allah ..

8. Hiasi jari-jari dengan cincin bermata Ukhuwah agar semakin erat persahabatan ..

9. Hiasi badan dengan baju dari rumah mode Kesucian dan Taqwa yang dapat membaluti tubuh agar senantiasa menutup aurat, menjaga diri dari pakaian tipis, tembus pandang ..

Tips make-up cantik yang praktis plus ekonomis. Namun terkadang sulit untuk dilaksanakan.

Semoga yang sudah membaca tips - tips ini bisa istiqamah ya... ??? :)

Amin Ya allah..

KEINGINAN SETIAP WANITA



Ketika seorang wanita telah siap lahir dan batin. Maka keinginan terbesar baginya adalah segera menuju gerbang 'PERNIKAHAN'.
...
Ia begitu merindukan untuk segera menjadi ibu rumah tangga.

Ia begitu merindukan untuk segera menjadi seorang isteri.

Ia begitu merindukan untuk segera menjadi seorang ibu dari anak-anaknya.

Dalam setiap doanya. Dalam setiap sujud kepada-Nya. Ia benar-benar merindukan seorang lelaki yang punya komitmen jelas untuk menjadi suaminya. Bukan sekedar mempermainkan perasaannya.

Ia sama sekali tidak merindukan seseorang yang datang hanya untuk memujinya.

Ia sama sekali tidak merindukan seseorang yang datang hanya untuk merayunya.

Ia sama sekali tidak merindukan seseorang yang datang hanya untuk memacarinya.

Dan ia sama sekali tidak merindukan seseorang yang datang hanya untuk mempermainkan hati dan perasaannya.

Ia hanya berharap seorang pemimpin.
Ia hanya berharap seorang pembimbing.
Ia hanya berharap seorang imam.

Yang akan menjadi penyempurna ibadahnya.
Yang akan membawanya mulia di hadapan-Nya.

Khusus sahabat yang masih dalam penantian hadirnya seorang jodoh.Semoga Allah segera mempertemukan dengan pasangan yang baik.

Aamiin ya Rabbal'Aalamiin

Kita Selamat, Mereka Juga Selamat !



Diceritakan bahwasanya Imam Ibrohim An-Nakho’i (semoga Allah merahmatinya) adalah seorang yang matanya juling dan muridnya, Sulaiman ibn Mihron penglihatannya juga lemah.

Ibn Al-Jauizy dalam kitabnya Al-Munthadhom meriwayatkan dari mereka berdua :
Suatu hari keduanya sedang melewati salah satu jalan di kota Kufah-Iraq menuju ke Masjid Jami’ tatkala mereka berdua sedang berjalan, Imam Ibrohim memanggil muridnya dan berkata : wahai Sulaiman ! aku mengambil jalan ini dan engkau ambil jalan yang lainnya ! sesungguhnya aku khawatir kalau kita melewati orang-orang bodoh, mereka akan mengatakan : orang juling menuntun orang yang lemah penglihatannya, sehingga mereka jatuh pada perbuatan dosa gara-gara menghibahi kita.

Maka muridnya menimpali : Wahai Imam, biarkan saja mereka meng-ghibahi kita, toh mereka akan mendapat dosa dan sebaliknya kita akan mendapat pahala!

Ibrohim An-Nakho’i langsung menjawab : Subhanallah! Lebih baik kita selamat dan mereka juga selamat dari pada mereka mendapat dosa dan kita mendapat pahala.

Hikmah :
1. Jiwa yang sangat mulia, begitu bersih dan peduli.
2. Yang tidak menghendaki keselamatan hanya untuk dirinya sendiri.
3. Berharap dirinya selamat dan orang lain juga ikut selamat bersamanya.

MASJID TERUNIK DI DUNIA, DIBANGUN OLEH ORANG MISKIN





Bentuknya boleh sederhana, namun jamaah sudah berdatangan dari penjuru desa sebelum waktu shalat masuk.

Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Dibalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.

Ceritanya begini :

Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” .

Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol) … Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya.

Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.

Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amat mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan.

Tidak banyak orang yang menyangka bahwa Khairudin ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.

Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritanya seorang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).

----

... Sungguh luar biasa. Kita belajar banyak dari kesederhanaan, ketulusan dan keikhlasan Khairuddin. Beramal bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja tidak harus menjadi kaya dulu. Bahkan banyak orang yang diberikan kekayaan oleh Allah lantas menjadi lupa untuk beramal.

Harta yang digunakan Khairuddin untuk membangun mesjid diperoleh dengan cara yang halal dan itulah salah satu penyebab orang senang datang ke mesjid yang dibangunnya walaupun mesjid tersebut sangat sederhana.

Semoga di Indonesia akan banyak orang-orang seperti khairuddin yang beramal bukan karena ingin di puji orang akan tetapi semata-mata mengharapkan Ridho dari Allah SWT. Aamiin

Cerita Pengemis Buta

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.

Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia….

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Subhanallah